Minggu, 05 Mei 2013

KESENANGAN dan KEBAHAGIAAN tidaklah sama,,

ketika ada orang yg iri kepadamu tentang sesuatu hal, 
maka do'akanlah agar kebahagiaan di dahulukan baginya,,
agar rasa iri itu terlupakan oleh apa yg dia dapatkan atas nikmat Alloh kepadanya..
ketika ada orang tidak suka kepadamu..

maka do'akanlah agar di dahulukan kebahagiaan baginya agar dia lupa dg rasa bencinya kepadamu,,
do'akanlah orang-orang yg memfinahmu agar dia bahagia di dahulukan kepadanya,

senhingga dia tidak sibuk dg hal itu,,

sebab rasa benci,iri,dan semacamnya adalah karena mereka ingin bahagia,,

maka do'akanlah untuk mereka agar di dahulukan kebahagiaan baginya dg kebahagiaan yg baik,
agar mereka tidak salah menemukan dan mengartikan kebahagiaan..
sebab KESENANGAN dan KEBAHAGIAAN tidaklah sama,,
banyak orang yg bisa senang-senang tapi tidak bahagia,
tetapi orang yg bahagia kesenangan pun sudah pasti di rasakanya

lelah dengan keributan

di jaman seperti ini kami butuh di bimbing bagaimana moral yg berakhlaq itu,,
bukan di suruh berakhlaq tapi tidak melihat akhlaqnya si penyuruh,
bagaimana kami bs tau akhlaq yg baik sedang kami di doktrin dg ucapan-ucapan yg tidak mencerminkan lisan yg berkahlaq..??
biacara moral dan kebaikan tp yg kami dengar hanya suara-suara cacian,makian,perdebatan.

Ruhani kami rindu ketentraman,rindu ketenangan,kedamaian,
sudah lelah mendengar cacian hanya karena rebutan tempat berdagang,lelah mendengar keributan karena rebutan lahan pekerjaan.lelah mendengar rebutan pacar,lelah mendengar perdebatan-perdebatan di lingkungan sosial dg berbagai masalah antar tetangga satu dg lainya,lelah mendengar keributan para suami istri dalam rumah tangga yg banyak kami dengar..

kami yg masih awam ini salah satunya ingin mendalami agama karena ingin menemukan ketenangan di dalam kebaikan ajaran agama.
kami lelah dg keributan-keributan EGO manusia,,
malah kami justru bingung dg keributan-keributan di dalam agama yg kami lihat..

jika ini jalan pencarian kami..maka kami melihat bukan agamanya yg salah,tapi sebagian manusia-manusianya yg mungkin hanya puas dg sisi yg sebagian saja dr agama